Laan van Kronenburg
Tuesday, August 05, 2008
Wednesday, March 19, 2008
Secangkir coklat panas di break kafe, Jakal km 5 Yk
Hujan deras ... mengguyur Yogya setiap malam sejak aku menginjakkan kaki di Bandara Adi Sutjipto.Secangkir coklat panas dan sepiring salad buah dengan hotspot gratis di break kafe jalan kaliurang km 5 Yogya cukup membuka kembali jendela ke dunia maya. Bandwith yang "besar" di "tempat kerja" belum memuaskan he..he..he.. Namun tulisn ini ditulis di warnet gemini jalan monjali (aku lupa nama barunya).
Satu yang belum kurasakan di Jogja: Aku belum sempat menjelajah unia malam Jogja yang terpaksa kutinggalkan 1.5 tahun silam. Banyak perubahan katanya. Dua alasan utama adalah: Malam hari Jogja selalu diguyur hujan deras dan "partner in crime" tidak ada yang di Yogya.
Hm... besok pada libur Paskah. Ayo.. rekan-rekan seperjuangan.. pulang ke Jogja dan ketemuan yuksss...
Sunday, March 09, 2008
Secangkir coklat panas sebelum pulang (?)
Pulang, dosgil akan terbang ke Indonesia siang ini. BUat teman-teman di Amsterdam, "sampai jumpa lagi". Buat rekan-rekan di Jogja, "Ketemuan yukkkssss."p.s: Tanda tanya di belakang judul merupakan perenungan dosgil. Pulangnya adalah ke mana?
Friday, March 07, 2008
Secangkir teh panas setelah menata koper
Menata koper? Ya, menata koper. Itu yang baru saja dilakukan dosen gila baru saja. Setelah itu masak fuyunghay dengan "sea food cocktail" dan makan bareng dua teman yang tinggal satu flat. Menghabiskan bahan makan yang ada di kulkas. Ditutup dengan secangkir teh panas "English Tea Blend".Kurang dari 4 kali 24 jam, dosgil dijadwalkan sudah kembali menginjakkan kaki di Jakarta. Perjalanan kali kedua setelah November silam. November-Maret merupakan 4 bulan yang cukup dramatis dalam satu fase yang harus dilalui dosgil. Mungkin yang setara dengan itu adalah rentang Agustus-Desember 2006. Dan saat-saat itu adalah saat-saat blog ini cukup aktif diupdate. Dan hari-hari mendatang di Yogyakarta juga merupakan saat-saat mendebarkan.
ketika jemari ini mulai melemah
serak suara masih berteriak meski lirih
sejenak merenung dan biarkan jari bercerita
hanyalah sebuah keluh kesah belaka
bukan perlawanan yang diperjuangkan
melainkan sekedar menyapa angin yang lewat
dan air yang mengalir pergi
meninggalkan jejak
kadang meninggalkan cerita
satu yang pasti
bahwa yang ada hanyalah janji dan harapan
Sunday, March 02, 2008
Secangkir teh tawar panas mengakhiri akhir pekan ini
Sudah lama juga ya dosgil tidak meng-update blognya ini. Ah seperti biasa, si dosgil sok sibuk. Kemarin sempat mencoba meng-update tapi kehilangan kata-kata jadinya hanya menulis bait-bait puisi tidak jelas, mengenang cinta yang sempat melayani hatinya.Apa saja sih yang terjadi sejak "seminggu bersama Itcha"? Yang jelas lebih dari 2 minggu telah dilewati lagi bersama Itcha, dan status dosgil sudah berubah: dari student menjadi medewerker, setelah penantian yang hampir tidak berujung.
Bagi dosgil waktu dua minggu ini terasa cepat, sangat cepat sekali. Padahal di minggu pertama dilewatinya hanya dengan berbaring sambil sesekali menengok Itcha karena diserang common cold yang memang sepertinya menjadi penyakit yang melanda negeri yang cuacanya panas-dingin tidak stabil ini. Nah minggu kedua: mengejar tugas-tugas yang terbengkalai di minggu pertama. Tahu-tahu sudah week end lagi dan kejadian hari Paklik Ntin terulang lagi dengan setting yang berbeda. Janjian ketemu di Amsterdam CS (telat karena sesuatu dan lain hal), berjalan menyusuri kanal menuju Kam Yin dan kemudian menikmati makanan sambil bersenda gurau. Lalu kembali menyusuri tepian kanal menuju ke Dam. Kali ini dosgil berkesempatan melihat dan menunjukkan kepada bidadari dari apelonia suatu s*x shop (itu tuh yang menjual peralatan dan film-film berbau XXX, tapi aku koq gak penah nemu JAV ya?) yang di atas pintu masuknya tertulis "si Deus pro nobis quis contra nos" yang artinya kurang lebih demikian: "Jikalau Allah memihak kita, siapakah lawan kita?" (sepertinya diambil dari Roma 8:31). Dan berdua kita saling bertatapan dan tertawa terbahak-bahak bersama dan mengambil kesimpulan yang mirip: This is Amsterdam. Iyalah, suatu kota dimana bisa didapati sebuah s*x shop memajang hal religius di atas pintu masuk (yang menurut dosgil, mungkin karena ketidaktahuan semata dari pemilik s*x shop), ya hanya di sini (mungkin). Skrinsyut akan disampaikan nanti kalau dosgil dah dapat kamera yang memadai. Bagi yang kebetulan berada di Amsterdam dan pengen membuktikan, silakan susuri jalan dari Amsterdam Centraal Statiun menuju ke Dam. Nah gang pertama setelah kanal berakhir belok kiri, ada gan kecil masuk saja. Si s*x shop ada disitu di kanan jalan. Akhirnya dosgil dan sang bidadari memilih untuk naik tram ke Leidsplein. Dan malam cepat berakhir seiring dengan tandasnya 3 gelas wittewijn dan warme chocolade met rum. Sedikit pelukan dan ciuman pipi tiga kali sebagai pertanda bahwa pagi sudah menggantikan malam. Greeting khas Belanda.
Hm.. kali ini dosgil sudah mulai lagi melepaskan trauma dari secangkir teh. Secangkir teh mulai menemani lagi melewai malam-malam sepi saat mengerjakan banyak hal. Dan sekarang secangkir teh menemani dosgil menulis di blog ini sambil rapat dewan pengawas PPI Amsterdam. Dosgil bersyukur untuk hari-hari yang indah ini dan tidak lupa meohon kekuatan dan ketabahan menghadapi hari-hari berikutnya yang pasti indah seturut rencana-Nya
Merdeka!
Friday, February 29, 2008
Cinta pertama selalu abadi?
Angin dingin meniup butir-butir hujanmembasahi jemari tangan
disarungi hanya sampai lengan
cinta pertama tidak bisa mati katanya
jadi mengingatkanku sama dia
Sunday, February 17, 2008
Seminggu bersama Itcha
Yosh ...!Sepertinya ini tulisan akan panjang deh, secara dosgil lama tidak update (sama seperti salah satu teman dosgil yang ini). Yah biar gampang cerita kali ini akan dibagi menjadi beberapa sub judul meliputi Paklik Ntin (Paklik= panggilan buat adiknya Bapak di Jawa/Yogya), Nijmegen, Koog-Bloemwijk dan Edensor.
Ya.. anda benar, dosgil melewati seminggu ini (dan mungkin minggu berikutnya sampai dapat pengganti Tecra 8100 yang sudah beristirahat dengan tenang) ditemani Itcha yang sudah semakin stabil dan dipercantik dengan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sehingga sudah cukup powerful untuk menjadi pendamping dosgil. Cerita tetang Itcha dam Tecra 8100 dapat dibaca di postingan sebelumnya.
Paklik Ntin
Dosgil sepertinya tidak punya Paklik yang bernama Ntin. Ada gak ya teman dosgil yang punya nama Ntin? Hm..hm..hm.. Yah Paklik Ntin sekedar judul untuk mengantar membahas hari valentine. Ada apa dengan hari valentine dosgil? Yang jelas dosgil merasa tidak terlalu banyak perbedaan antara hari biasa dan hari valentine di Amsterdam. Tiada kartu dan ucapan yang datang ke dosgil maupun dari dosgil. Berdasarkan hasil mengikuti perbincangan di tempat dosgil biasa nongkrong, di Jepang sepertinya lebih heboh dalam memperingati hari valentine dan juga kelanjutannya yang disebut white day (14 maret). Kalau tidak salah sih, pada hari valentine, para wanita menghadiahi rekan prianya dengan coklat, baik karena pujaan hati maupun sekedar sopan santun sebagai kolega, sedangkan pada white day, para pria yang mendapat "curahan kasih sayang" saat hari valentine membalas dengan tindakan serupa. Ha.. ha.. ha.., coklat jadi laku, perekonomian bergulir.
Ada satu hal yang istimewa yang terjadi pada dosgil di hari valentine tersebut: dosgil bercengkerama minum coklat dan bier bersama bidadari dari apelonia. Dilanjutkan dinner di tempat favorit. Selesai dinner, berjalan menikmati suasana malam di Amsterdam merupakan pilihan yang mungkin romantis. Sayang, malam itu bintang-bintang sengaja bersembunyi di langit kelam. Mungkin iri melihat "kemesraan" di antara kami. Kenapa istimewa? Karena sebenarnya dinner itu merupakan rendezvous biasa yang dirancang jauh-jauh hari karena sulit menemukan waktu yang cocok, dan ternyata waktu yang cocok ya di hari valentine tersebut. Yah, supaya terasa istimewa, kali ini dosgil (yang jarang sekali memberi kado kecuali buku dan sebait dua bait puisi ciptaan sendiri) membawa kado berupa kalung manik-manik. Ssstttt... jangan bilang-bilang dia yah, kalau itu sebenarnya dosgil dapat saat kado silang natal tahun lalu. he..he..he.. Secara dosgil cowok dan tidak pakai kalung ya, mungkin kalung tersebut cocok di bidadari dari apelonia. Malam itu, langit kelam memeram bintang jadi saksi perpisahan yang sangat biasa, sedikit pelukan disertai cium pipi tiga kali. Khas Belanda.
Nijmegen
Setelah melewati malam di hari valentine yang cukup penuh percikan. Hari berikutnya diteruskan dosgil melewati percikan lain: Ke Nijmegen, untuk mengikuti pelatihan bioinformatics terkait research project yang akan digarapnya. Pagi hari, dimulai 2 jam perjalanan menuju Nijmegen. Cuaca cerah namun pepohonan masih menyembunyikan kuncup daunnya. Sesampai di tempat course disambut dengan berbagai latihan-latihan yang cukup menguras otak. Fortunately, dosgil mendapat pasangan pelatihan seorang yang cantik dan cerdas, serta memiliki background yang saling komplemen dengan dosgil. Selanjutnya rutinitas biasa: dinner dengan seluruh peserta pelatihan dilanjutkan sosialisasi di bar hotel tempat kami diinapkan, sampai jam 2.30 dini hari. Hotelnya nyaman namun dosgil tidak bisa tidur nyenyak entah kenapa. Kangen sama Itcha yang baru dikenalnya 5 hari sepertinya.
Keesokan harinya, course dimulai setelah olah raga berupa jalan kaki dari hotel ke tempat hotel (mengikuti langkah dan kecepatan orang Belanda dalam jalan kaki membuat serasa olah raga pagi) yang berjarak 25 menit jalan kaki (ukuran orang Belanda). Yang penting dicatat dalam kesempatan ini, dosgil bertemu dengan seorang pakar dari Jerman lulusan Cambridge yang sepertinya berkenan jadi mentor andai dosgil mengalami beberapa masalah di beberapa waktu mendatang. Yah.. semoga lancar-lancar deh.
Koeg Bloemwijk
Setelah valentine dan course, Minggu merupakan saat yang tepat untuk merenungkan seminggu ke belakang. Dosgil berangkat menuju ke Koog Bloemwijk terkait undangan latihan koor di sana. Rame dan menikmati makanan Indo yang enak dan lumayan mengobati rasa kangen pada keluarga dan Indonesia. Apa lagi ya yang bisa diceritakan ... udah ah ..
Edensor
Ah, dosgil dah capek dan ngantuk. Edensor sudah selesai dibaca untuk kedua kalinya. Kali lain saja akan dosgil sampaikan tulisan terkait Edensor tulisan Andrea Hirata ini. Kisahnya senada dengan cerita Seta, namun lebih bombastis dan dramatis
Merdeka!
Oh ya sekedar iseng:
Which Harry Potter Character Are You? | |
You are part Hermione. You're a bookworm always in search of answers. When pressed, however, you can always be counted on to put away the books and help your friends. | |
You are part Dumbledore. You're the wise sage in any group. With your guidance, any situation can be resolved in the fairest way possible. | |
Find Your Character @ BrainFall.com |